Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan
HPP Sekunder
Nifas merupakan proses alamiah yang dialami oleh seorang wanita setelah persalinan, yang berlangsung kira-kira 6 minggu, yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, namun ada kalanya masa nifas tidak berjalan dengan normal dikarenakan sebab yang abnormal seperti terjadinya sub involusi, yang menyebabkan kondisi ibu memburuk.
Maka dari itu seorang bidan harus memahami tentang masa nifas baik fisiologis maupun patologis sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan dengan tepat sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kelainan uterus (sub involusi dan perdarahan post partum sekunder)
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengetahui pengertian sub involusi dan perdarahan post partum sekunder
b. Mampu mengetahui etiologi sub involusi dan perdarahan post partum sekunder
c. Mampu mengetahui tanda dan gejala sub involusi dan perdarahan post partum sekunder
d. Mampu mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan sub involusi dan perdarahan post partum sekunder
1.Pengertian
Perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah anak lahir, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 hari postpartum. ( menurut buku Sinopsis Obstetri Fisiologi & Patologi, Prof.Dr. rustam mochtar )
2.Etioloogi
a.Atonia uteri
Atonia uteri merupakan penyebab utama terjadinyaPerdarahan pascapersalinan. Pada atonia uteri, uterus gagalberkontraksi dengan baik setelah persalinan.
b.Laserasi jalan lahir
Persalinan selalu mengakibatkan robekanserviks, sehingga serviks seorang multiparaberbeda dari yang belum pernah melahirkanpervaginam. Robekan serviks yang luas menimbulkan perdarahandan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadiperdarahan yang tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi baik, perlu dipikirkanperlukaan jalan lahir, khususnya robekan serviks uteri.
c.Retensio plasenta
Rentensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta ½ jamsetelah anak lahir. Tidak semua retensio plasenta menyebabkanterjadinya perdarahan. Apabila terjadi perdarahan, maka plasenta dilepaskan secara manual lebih dulu.
d.Tertinggalnya sebagian plasenta
Sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus)tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta
3. Tanda dan gejala
a.Pucat
b.Lemah
c.menggigil
d.Tekanan darah rendah ( sistolik < 90 mmHg )
e.Nadi cepat ( > 100x/m )
f.Anemia ( hb < 8 g% )
4.Diagnosis
a.Anamnesa
Ibu mengatakan pusing, lemas dan badan nya terasa menggigil
b. Pemeriksaan fisik
1) Terlihat pucat
2) Konjungtiva pucat
3) Nadi cepat
c. Pemeriksaan penunjang
Dilihat dari kadar hb < 8 g %
5. Penatalaksanaan
a. Selalu siap dengan tindakan gawat darurat.
b. Penatalaksanaan manajemen aktif kala III persalinan.
c. Meminta bantuan/pertolongan kepada petugas kesehatan lain.
d. Melakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran, nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu.
e. Pemeriksaan kandung kemih, apabila penuh segera kosongkan.
f. Mencari penyebab perdarahan dan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab perdarahan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A23TAHUN
P1A0 POST PARTUM 2 JAM SETELAH PLASENTA LAHIR
DENGAN SUB INVOLUSI
Tanggal Pengkajian : 22 April 2012
Jam Pengkajian : 09.00 wib
Tempat Pengkajian : Rumah Sakit Umum Tasikmalaya
Pengkaji : Riska Swantika
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Pasien : Ny A Nama Suami : Tn H
Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cisayong
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan darah yang keluar dari vagina berbau menyengat dan ibu merasa badan nya panas
3. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan pertama menstruasi pada usia 13 tahun dengan konsistensi cair, lamanya 7 hari dengan 2 kali ganti pembalut siklusnya 28 hari, tidak ada keluhan yang menyertai saat menjelang atau sesudah menstruasi. HPHT :15-07-2011, TP :22-04-2012
4. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini perkawinan yang pertama bagi ibu dan suami, usia ibu saat menikah 20 tahun dan suami 23 tahun. Lamanya perkawinan 3tahun
5. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah keguguran dengan usia kehamilan 37 minggu. Ibu mengatakan selalu memeriksa kehamilannya pada trimester I satu kali di BPS, trimester II satu kali di BPS, dan trimester III dua kali di BPS. Ibu mengatakan pada trimester pertama sering merasakan mual dan muntah dan sering pusing, ibu mengatakan pergerakan janin pada usia 4 bulan sampai dengan usia kehamilan 37 minggu. Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT suah 2 kali yaitu pada usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan oleh bidan. Ibu dan suami sudah mempersiapkan persalinannya dan berencana ingin melahirkan di bidan.
6. Riwayat kesehatan sekarang, yang lalu dan keluarga
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus dan lain – lain. Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit keturunan dan semua keluarganya juga tidak ada yang mempunyai penyakit berat ataupun keturunan, dalam keluarga juga tidak ada riwayat keturunan kembar.
7. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah dan tida sedang mempunyai penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan, serta tidak pernah mengalami perkosaan.
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan selama 1 tahun.
9. Riwayat sosial ekonomi
Ibu mengatakan suami dan keluarganya merasa senang dan mendukung kehamilan ini. Ibu mengatakan dalam keluarganya yang dominan mengambil keputusan adalah suami. Ibu juga tidak pernah merokok, minum alcohol maupun obat terlarang, namun ada anggota keluarganya yang merokok yaitu suaminya. Ibu berencana melahirkan ingin di tolong oleh bidan.
10. Pola kebiasaan sehari – hari
a. Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3 kali/ hari dengan menu bervariasi dan porsi sedang, minum 8 kali/ hari dan tidak ada keluhan saat menjelang makan.
b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1 kali/ hari dengan konsistensi lembek, dan BAK 7 kali/ hari dengan warna jernih tidak ada keluhan saat BAB dan BAK.
c. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 8 jam tidak ada keluhan saat menjelang tidur.
d. Pola aktifitas
Ibu mengatakan selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan seperti menyapu, mengepel dan mencuci piring.
e. Pola hubungan seksual
Ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksual
f. Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju 1 kali/ hari, ganti celana dalam 2 kali/ hari dan keramas 2 kali/ minggu.
11. Riwayat psikososial spiritual ekonomi
Ibu mengatakan suami dan keluarga besarnya sangat bahagia dan mendukung dengan kehamilan ini, biasanya di dalam keluarganya yang mengambil keputusan adalah suaminya, ibu mengatakan persalinan ini ingin di rumah sakit
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Keadaan emosional : Stabil
2. Antropometri
a. Tinggi badan : 158 cm
b. BB sebelum hamil : 49 kg
c. BB saat hamil : 58 kg
d. Kenaikan : 9 kg
e. LILA : 26 cm
3. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
b. Nadi : 86 x/ menit
c. Respirasi : 24 x/ menit
d. Suhu : 37,50c
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris, bersih, benjolan (-), rontok (-), nyeri tekan (-)
b. Wajah : Simetris, oedema (-), chloasma gravidarum (-)
c. Mata : Konjungtiva pucat, sclera putih, oedema (-), fungsi penglihatan (+)
d. Hidung : Simetris, bersih, polip (-), fungsi penciuman (+)
e. Telinga : Simetris, bersih, pengeluaran lendr (-), fungsi pendengaran (+)
f. Mulut dan Gigi : Simetris, bibir pecah-pecah (-), caries (-), stomatitis (-), pembengkakan tonsil (-)
g. Leher : Pembengkakan KGB (-), Pembengkakan kelenjar tyroid (-), pelebaran vena jugularis (-)
h. Dada : Simetris (-), wheezing (-), ronkhi (-)
Payudara Simetris, dimpling (-), benjolan (-), nyeri tekan (-), puting susu menonjol, pengeluaran ASI (+)
i. Abdomen
Inspeksi : Simetris, striae gravidarum (-), luka bekas operasi (-)
Palpasi : TFU sepusat, kontraksi kurang baik
j. Genitalia: Perdarahan pervaginam (+), varises (-), oedema (-)
k. Ekstremitas atas: Simetris, oedema (-), kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah: Simetris, oedema (-), reflex patella (+), kuku tidak pucat
l. Punggung: Spina bifida (-)
m. Anus : Hemorroid (-)
C. ANALISA
1. Nomenklatur
P1A0 dengan sub involusi
Data Dasar :
a. P1A0
P1 : Ibu mengatakan ini kelahiran yang pertama
A0 : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kegugura
b. Dengan sub involusi
Subjektif : Pada keluhan utama ibu mengatakan darah yang keluar dari vagina berbau menyengat dan ibu merasa badan nya panas
Objektif : Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil palpasi TFU sepusat, uterus kurang berkontraksi, Perdarahan pervaginam (+)
2. Masalah potensial
Potensial terjadinya perdarahan/vaginam
3. Kebutuhan
a. Istirahat yang cukup
b. Pemberian antibiotik
c. Pemberian tablet fe
d. Pemberian uterotonika
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga mengetahuinya
2. Observasi uterus
3. Observasi perdarahan
4. Pemberian antibiotik dan uterotonika
5. Pemberian tablet fe
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat
7. Mendokumentasi hasil pemeriksaan dan tindakan yang sudah dilakukan
1. Kesimpulan
Nifas merupakan proses alamiah yang dialami seorang wanita setelah persalinan, yang berlangsung kira-kira 6 minggu, yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, namun ada kalanya masa nifas tidak berjalan dengan normal dikarenakan sebab yang abnormal seperti terjadinya sub involusi, yang menyebabkan kondisi ibu memburuk.
Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses pengecilan uterus terhambat.
Perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah anak lahir, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 hari postpartum. ( menurut buku Sinopsis Obstetri Fisiologi & Patologi, Prof.Dr. rustam mochtar )
2. Saran
Seorang bidan harus memahami tentang masa nifas baik fisiologis maupun patologis sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan dengan tepat sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga diharapkan akan meurunkan angka kematian ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Komite Medik RSUP dr. Sardjito, 2000, Perdarahan post partum dalamStandar Pelayanan Medis RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta: PenerbitMedika Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Obstetri William Edisi 18.Jakarta: EGC, 1995. Supono. Ilmu Kebidanan Bab Fisiologi. Palembang:Bagian Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya, 2004.
Prawirohardjo,Sarwono.2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo (YBPSP).